FOKUSRAKYAT.COM, – Curhat Camat Ulaweng dan kades di kecamatan ulaweng kepada satgas BPNT saat giat evaluasi digelar Jumat (30/7/2021) lalu di nilai sebagai salah satu bentuk kegagalan kinerja Bank Mandiri selaku Bank Himbara dalam program BPNT, hal tersebut di sampaikan oleh salah seorang penggiat Sosial Arman Rahim melalui Realisenya ke redaksi, Senin (2/8).
Menurutnya salah alamat jika tanggung jawab soal keberadaan E-Warong tanpa EDC itu di tujukan kepada pendamping, karena itu murni merupakan tanggung jawab Bank mandiri, ” Agen sendiri bukan merupakan bawahan TKSK atau pendamping, tapi merupakan perpanjangan tangan Bank Mandiri, kecuali jika kekosongan agen itu di manfaatkan oleh oknum Pendamping, baik itu TKSK atau pendamping PKH,” Ulasnya.
Demikian halnya soal sosialisasi atau penyampaian data jumlah KPM lanjut Arman Rahim , tingkat keberhasilan atau kegagalan program, bukan Tugas Pendamping Melaporkan kepada pihak Camat atau Kepala Desa, tapi Sekretaris Camat dalam hal ini sebagai Tikor Kecamatan, harusnya pro aktif mengikuti dan mengawasi jalannya program ini,” Mungkin jika ada waktu bisa sedikit berkoordinasi dengan Sekcam Bengo, karena selama ini beliau aktif selaku Tikor kecamatan,” kata Arman
Arman menambahkan, baiknya Evaluasi ini tetap fokus pada tujuan awal di lakukannya Evaluasi, jangan gagal fokus, banyak kepala desa atau istri kepala Desa yang menjadi agen, dan saya yakin sebagian besar istri kepala desa ini tidak memiliki warung atau jualan, ” Evaluasi ini akan gagal jika tidak mampu membersihkan Agen/ E-Warong yang tidak layak atau tidak sesuai dengan petunjuk Pedum 2020″ tegas Arman. (zm)
Komentar